Mimpi

01 Jul 2012 Mimpi

Entah benar entah cuman tahayul, sering kali seseorang terpengaruh oleh mimpi yang dialaminya. Ada sementara orang yang mengatakan bahwa mimpi adalah kehidupan rohani. Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa kelak kehidupan setelah kita mati seperti mimpi. Bagi yang selama hidup lebih banyak berbuat baik kelak di alam kematiannya seperti mimpi indah. Sedangkan bagi yang selama hidup lebih banyak berbuat jahat, kelak di alam kuburnya seperti mimpi buruk.

Saya belum bisa mempercayainya. Tetapi juga tidak yakin apakah saya benar-benar tidak mempercayai. Yang kadang saya lakukan, jika terbangun karena mimpi buruk, saya terus sholat memohon kepada Tuhan agar mimpi buruk tersebut bukan perlambang buruk dan tidak ada efek buruk yang skan terjadi. Jika terbangun karena mimpi indah, kadang berdoa atau kadang juga sholat, memohon kepada Tuhan semoga mendapat kenikmatan seperti mimpi indah tersebut. Namun saya juga sering mimpi tapi sadar bahwa yang sedang saya alami hanyalah mimpi. Nah kalau sudah begni, mimpi buruk pun sudah tidak buruk lagi. Pernah suatu ketika dulu sewaktu masih sekolah, mimpi ketemu dengan harimau. Awalnya sangat kaget karena macan itu muncul tiba-tiba di depan muka yang tidak mungkin ada cara untuk menghindar. Namun dalam sekejap terpikir, mana mungkin di gedung sekolah seperti ini ada macan… ah pasti ini mimpi. Tidak mungkin macan itu mampu melukai wong cuman ilusi. Lantas langsung saja saya tubruk macan tersebut penuh penasaran bagaimana rasanya duel dengan ilusi. Duel “maut” pun tak terhindarkan. Ternyata benar, saya tidak luka dan sang macan yang kalah kuat makin blepotan sampai akhirnya saya terbangun karena kaki menendang dinding.

Terlepas kita percara atau tidak, soal mimpi ternyata juga menjadi salah satu pasal dalam kebudayaan kita, terutama kebudayaan Jawa. Mimpi dibagi dalam 3 kategori berdasarkan waktunya, yaitu titiyoni, gandayoni dan puspa tajem. Silakan simak tembang pucung berikut ini:

Ngimpi niku,
lumrahe kembanging turu,
nanging sawetara,
ana kang awujud wangsit,
utawa pratandha kang bakal dumadya
.

Ngimpi niku,
wredinipun angon wektu,
ana tri prakara,
titiyoni gandayoni,
lan puspa tajem wanci ingkang pungkasan
.

Lamun turu,
ngimpi durung tengah dalu,
ywa sira sumelang,
iku impen titiyoni,
lumrahe mung kembange wong tuwuk nendra
.

Nanging lamun,
nyupena ing lingsir dalu,
ana lakunira,
utawa kang sira galih,
mlebu impen gandayoni sebutannya
.

Beda lamun,
enjang tabuh kaping telu,
pasupenanira,
lumrahe awujud wangsit,
puspa tajem isine kebak pratandha
.

Bahasa Jawa adalah bahasa alam, sehingga sulit diterjemahkan apa adanya ke dalam Bahasa Indonesia yang bahasa rekaan. Terlebih kidung yang kata-katanya sering dimodifikasi untuk mengikuti aturan guru lagu dan guru wilangan. Sehingga terjemah bebas adalah cara terbaik untuk mendapatkan pengertian secara umum. Berikut ini terjemah bebasnya…

Ngimpi niku,
lumrahe kembanging turu,
nanging sawetara,
(baca: nanging sawetoro)
ana kang awujud wangsit,
utawa pratandha kang bakal dumadya
. (baca: utowo pratondho kang bakal dumadyo)

Terjemah:
Mimpi itu,
umumnya hanya ilusinya orang tidur,
namun kadang-kala
ada yang berupa wangsit,
atau pertanda sesuatu yang akan terjadi
.

Ngimpi niku,
wredinipun angon wektu,
ana tri prakara,
(baca: ono tri prakoro)
titiyoni gandayoni, (baca: titiyoni gondoyoni)
lan puspa tajem wanci ingkang pungkasan. (baca: lan puspo tajem wanci ingkang pungkasan)

Terjemah:
Mimpi itu,
mengartikannya harus mengikuti (perkiraan) waktu mimpi itu berlangsung,
ada 3 kategori,
titiyoni, gandayoni,
dan yang terkahir puspa tajem
.

Lamun turu,
ngimpi durung tengah dalu,
ywa sira sumelang,
(baca: ywo siro sumelang)
iku impen titiyoni,
lumrahe mung kembange wong tuwuk nendra
. (baca: lumrahe mung kembange wong tuwuk nendro)

Terjemah:
Jika tidur,
(dan) mimpi sebelum tengah malam,
tidak perlu dipikirkan (atau dikuatirkan),
mimpi itu termasuk titiyoni,
umumnya hanya ilusi orang kekenyangan tidur
.

Nanging lamun,
nyupena ing lingsir dalu,
(baca: nyupeno ing lingsir dalu)
ana lakunira, (baca: ono lakuniro)
utawa kang sira galih, (baca: utowo kang siro galih)
mlebu impen gandayoni sebutannya. (baca: mlebu impen gondoyoni sebutannyo)

Terjemah:
Tetapi jika,
mimpi setelah lewat tengah malam (tapi sebelum pagi),
ada (beberapa) hal yang pernah dilakukan,
atau yang sedang anda pikirkan,
masuk dalam mimpi dan disebut gandayoni
.

Beda lamun, (baca: bedo lamun)
enjang tabuh kaping telu,
pasupenanira, (baca: pasupenaniro)
lumrahe awujud wangsit,
puspa tajem isine kebak pratandha. (baca: puspo tajem isine kebak pratondho)

Terjemah:
Beda lagi jika
pagi jam 3,
mimpimu,
umumnya berupa wangsit,
(termasuk) puspa tajem (yang) isinya penuh pertanda
.

Dari terjemahan di atas kita dapat menyimpulkan adanya 3 macam mimpi berdasarkan perkiraan waktu sbb:

  1. Titiyoni
    adalah mimpi yang terjadi sebelum tengah malam dan tidak ada artinya. Mungkin karena tidur sejak sore, maka sebelum tengah malam sudah keburu kenyang, sehingga muncul mimpi.
  2. Gandayoni (baca: gondoyoni)
    adalah mimpi yang terjadi setelah lewat tengah malam sebelum pagi. Umumnya memimpikan hal yang pernah dialami dan sangat berkesan. Misalnya mimpi mancing, karena memang hobi mancing. Atau memimpikan hal-hal yang sangat diinginkan. Misalnya mimpi punya Jeep Wrangler JK baru, karena memang sedang ngiler pengen punya mobil tersebut.
  3. Puspa tajem (baca: puspo tajem)
    adalah mimpi yang terjadi di saat menjelang subuh. Mimpi itu biasanya wangsit atau pertanda sesuatu yang akan terjadi. Namanya juga pertanda, tidak harus explisit. Misalnya mimpi nunggang gajah, merupakan pertanda akan mendapat kemujuran.

Nah yang paling sulit, kita tidak tahu mimpi yang kita alami terjadi di jam berapa jika setelah mimpi tidak terjaga. Sehingga bisa saja mimpi itu terjadi tengah malam tapi rasanya seperti puspa tajem karena kita baru bangun menjelang subuh.

Believe it or not?!!

Pernah ada tiga hal aneh terkait dengan mimpi yang saya saksikan. Yang pertama, dialami oleh teman. Awalnya dia hanya muslim abangan. Sholat saja kadang-kadang. Tidak pernah ngaji apa lagi mondok di pesantren. Puasa ramadhan sih rajin, karena di Jawa puasa dan lebaran sudah menjadi bagian dari budaya. Jangankan yang KTPnya Islam, wong yang Nasrani saja kadang ada yang ikutan puasa dan berlebaran. Yang aneh, si teman ini tiba-tiba hapal Quran dan memahami artinya meskipun lafalnya masih medok njawani. Kepada saya, dia tidak ngaku apa yang sebenarnya terjadi. Tetapi ada teman lain yang bilang bahwa dia hafal Quran karena pernah mimpi ngaji Quran puluhan tahun di suatu malam di punghujung bulan Ramadhan. Aneh ya, mimpi beberapa menit bisa nge-zoom aktiivitas puluhan tahun?!

Yang kedua, dialami oleh isteri saya tercinta. Dia biasa tidur siang, sekitar jam 13 lebih hingga sekitar jam 15 (sore). . Di suatu siang, tiba-tiba dia terjaga dari tidurnya dan menangis tersedu-sedu.
Tentu saya tanyakan kenapa. Dia menjawab sambil menangis: “Aku ngimpi pakde Soma seda” (baca: Aku mimpi uwak Soma meninggal dunia). Saya cuman nyengir, dalam hati … mimpi siang bolong gitu aja kok serius amat sampai nangis. Satu jam kemudian telpon berdering dan isteri saya yang mengangkatnya. Setelah berucap salam, tiba-tiba isteri saya teriak dan menangis lagi sambil berucap “inna lillahi wa inna ilaihi rajiun… aku jek tas ngimpi.. tibake kok bener huuhuhu..” (baca: innalillahi .. aku barusan mimpi … ternyata kok beneran huuhuhu). .

Yang ketiga, juga dialami oleh isteri saya lagi. Dia tidak bisa memperkirakan jam berapa dia mimpi. Ceritanya pun lain hari dan pertama cerita justru kepada ibu dan adik saya. Dalam mimpi dia mendapat hadiah bayi laki-laki dari seseorang. Setelah diceritakan kepada saya, dalam hati cuman nyengir, karena mimpi serupa pernah terjadi 3 tahun sebelumnya. Lagi pula baik saya maupun isteri tidak sedang menghayalkan ingin punya anak lagi.

Ternyata, mimpi dapat bayi laki-laki kali ini benar-benar aneh. Sebulan setelah mimpi ada kabar duka dari salah satu saudara bahwa isterinya meninggal dunia dan meninggalkan balita 5 tahun. Selain sedih, saudara saya juga bingung karena si balita itu sangat lengket dengan ibunya. Meskipun dititipkan neneknya di Cianjur, dia tidak bisa kerja karena si balita tampak murung terus, gandrung ibunya. Saya dan isteri tidak bisa berbuat apa-apa karena merasa tidak dekat, bahkan dengan almarhumah maupun si balita juga belum pernah kenal. Kami juga tidak hadir karena selain tidak tahu alamatnya, beritanya pun beberapa hari setelah almarhumah dikebumikan. Maklum dia isteri kedua dan pernikahannya sembunyi-sembunyi.

Setelah seminggu di Cianjur, si balita diajak main ke rumah oleh ayahnya (saudara saya). Memang si balita masih tampak murung. Ayahnya cerita panjang-lebar tentang kesulitannya dengan si balita ini. Tidak tega meninggalkannya, padahal harus ke kantor. Dibawa ke isteri pertama juga tidak mungkin, katanya sudah berterusterang tidak akan menerima si balita kapiran itu. Saya sendiri pun tahu, sejak dimadu, isteri pertamanya sering mengadu kepada saya betapa dia terluka dikhianati. Memang sebenarnya poligami sembunyi-sembunyi semacam ini diharamkan dalam Islam. Poligami hukumnya harus adil, artinya masing-masing pihak harus ikhlas. Bararti baik isteri maupun calon isteri harus saling menerima. Namun manusia suka cari pembenaran sendiri demi syahwat.

Trenyuh melihat balita gandrung ibunya, saya dan isteri mencoba menghibur. Lantas saya ajak jalan-jalan keliling blok. Anehnya, balita yang tadinya belum pernah mengenal kami itu tiba-tiba menjadi akrab. Setelah diajak pulang ayahnya, katanya bolak-balik menanyakan kami. Akhirnya di antar lagi ke rumah kami. Ternyata dengan istri saya menjadi super lengket dan tidak bisa dipisahkan seharipun hingga hari ini. Bahkan menurut ayahnya lebih lengket ketimbang dengan ibunya ketika masih hidup. Jadi kini kami punya bontotan baru adiknya si ragil 🙂

Ketiga contoh pengalaman aneh di atas kayaknya tidak terlalu jelas kaitannya dengan puspa tajem. Karena selain terlalu explisit, salah satunya terjadi di siang bolong. Malah lebih mirip gandayoni alias impen-impenen 🙂 Mungkin perlu penjelasan dari pakarnya.

mm
Deru Sudibyo
deru.sudibyo@gmail.com
No Comments

Post A Comment